Musnahnya Peradaban Minoa Kota Pompeii Dan Kaum Sodom

Musnahnya Peradaban Kota Pompeii Dan Kaum Sodom
Kota Pompeii

Sebelum membaca ini kami mohon maaf jika beberapa bukti Fhoto tentang Peradaban kota pompeii terlihat fulgar. Tapi inilah fakta sejarah dan bukti nyata yang harus kita ketahui.



Sejarah dunia telah mencatat lahirnya berbagai perabadan besar yang berkuasa dan mencapai kejayaan peradaban agung dimasanya, tapi kemudian memudar dan sirna meninggalkan bekas kejayaannya saat berada pada puncak peradaban tertinggi yang mereka capai.

Melihat puing bangunan yang mereka tinggalkan membuat kita berdecak kagum betapa tingginya keahlian mereka dalam merancang bangunan. Bahkan para arsitek saat ini pun mengakui detil hitungan sudut-sudut pada beberapa bangunan kuno yang tersisa saat ini.

Para arsitek masa kini sepakat bahwa sejak beberapa tahun yang lalu peradaban manusia sudah cukup maju bahkan mungkin menyamai atau melebihi kemajuan peradaban yang dicapai oleh umat manusia saat ini.

Pengakuan akan kemajuan peradaban umat manusia masa lalu mulai terungkap dengan ditemukannya berbagai situs-situs kota kuno maupun yang tertulis dalam manuskrip kuno seperti kota pompei, kota sodom, atlantis dan lain sebagainya.

Kota-kota ini dianggap sudah mengenal teknologi dan mencapai kejayaan peradaban dimasanya. Namun, peradaban yang mendekati dan bahkan mungkin melebihi pengetahuan matematika, astronomi, kedokteran, dan arsitektur masa kini, sekarang tak lagi tersisa.

Pengetahuan mereka, kekayaan melimpah yang mereka peroleh, istana dan kuil megah mereka kini tak berpenghuni dan hanya menyisakan reruntuhan. Dari beberapa penelitian kita tahu bahwa sebagian mereka dibinasakan oleh bencana mengerikan.

Kali ini kami akan membahas hancur dan musnahnya peradaban kaum SODOM yang terkenal dengan kota Pompeii kota maksiat sex bebas sesuka hati yang penting hasrat puas.

Musnahnya Peradaban Kaum Sodom dan Kota pompeii

Kehancuran peradaban kaum sodom kota pompeii berawal dari meletusnya gunung Vesuvius. Gunung Vesuvius merupakan gunung berapi aktif di daratan Eropa, tepatnya di sebelah timur Napoli, Italia. Gunung ini tercatat telah 30 kali meledak. Letusan paling dahsyat terjadi pada tahun 79 Masehi.

Akibat dari letusan hebat itu kota Pompeii dan Stabiae tertimbun abu vulkanik sedalam beberapa kaki sehingga menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali secara tidak sengaja.

1. Kota Pompeii

Pompeii merupakan sebuah kota zaman Romawi kuno yang saat ini telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia.

Kota Pompeii didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci atau Oscan, yaitu suatu kelompok masyarakat di Italia tengah. Saat itu, kota ini sudah digunakan sebagai pelabuhan yang aman oleh para pelaut Yunani dan Fenisia.

Ketika orang-orang Etruskan mengancam melakukan serangan, kota Pompeii bersekutu dengan orang-orang Yunani yang kemudian menguasai Teluk Napoli. Pada abad ke-5 SM orang-orang Samnium mendudukinya (beserta semua kota di Campania).

Para penguasa baru ini memaksakan arsitektur mereka dan memperluas wilayah kota. Diyakini juga bahwa selama pendudukan orang-orang Samnium, Roma sempat merebut kembali Pompeii untuk sementara waktu, namun teori ini belum terbuktikan.

Pompeii ikut ambil peranan dalam peperangan yang dimulai oleh kota-kota Campania melawan Roma, namun pada tahun 89 SM kota ini dikepung oleh Sulla. Walaupun tentara Liga Sosial yang dipimpin oleh Lucius Cluentius ikut membantu dalam melawan Roma, pada tahun 80 SM Pompeii dipaksa menyerah setelah Nola ditaklukkan.

Pompeii lalu menjadi sebuah koloni Roma dengan nama Colonia Cornelia Veneria Pompeianorum. Kota ini menjadi jalur penting bagi barang-barang yang datang lewat laut dan harus dikirim ke Roma atau Italia Selatan yang terletak di sepanjang Via Appia yang tidak jauh dari situ.

2. Sisi Lain Kota Pompeii


Sisi lain dari Kota pompeii yaitu dipenuhi oleh begitu banyaknya lokasi penzinaan atau pelacuran. Pusat pelacuran yang begitu banyak tidak terkira hingga organ-organ kemaluan lelaki dengan ukurannya yang asli digantung di pintu tempat-tempat pelacuran tersebut.

Menurut tradisi kaum sodom ini, yang berdasarkan kepada kepercayaan Mithraic, organ-organ seksual dan hubungan seksual sepatutnya dilakukan di tempat terbuka serta dipertontonkan dan tidak harus dilakukan secara bersembunyi.

Masyarakat Sadum atau Sodom adalah masyarakat yang rendah akhlaknya, rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran bermaharajalela dalam pergaulan hidup mereka.

Pencurian dan perampasan harta milik orang lain merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat berkuasa, manakala yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas dan budaya hidup mereka adalah perbuatan homoseks di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.

Jika Seorang ‘pendatang’ yang masuk ke Sodom tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga, barangnya akan dirampas. Jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya menjadi korban.

Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok, maka ia akan menjadi rebutan mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya. Sebaliknya bila si pendatang itu seorang perempuan muda maka dia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.

Gaya hidup liberal mereka yang berlindung dibalik slogan ‘hak azasi manusia’ yang diikuti dengan tubuhnya undang-undang yang membenarkan industri pelacuran, heterosexual, homosexual dan sex bebas, telah terbukti dengan menggunakan hiasan organ kelamin lelaki dan mengabadikannya dalam bentuk monumen serta menjadikannya sebagai tanda petunjuk arah menggantikan tanda panah di seluruh pelosok kota.

Kemusnahan Pompeii dari muka bumi oleh bencana yang amat dasyat dari ledakan Gunung Vesuvius ini memberikan pengajaran yang cukup bermakna kepada manusia.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa kota tersebut merupakan pusat kemaksiatan dan kemungkaran. Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota Pompeii tersebut dari peta bumi dalam sekelip mata sahaja tanpa meninggalkan sedikit pun yang hidup.

Menurut catatan para ahli arkeolog sebanyak 1000 orang menjadi korban letusan gunung ini.

Penduduk di kota ini tidak mengetahui akan bala bencana yang akan melanda mereka secara tiba-tiba. Fakta dari penemuan arkeolog sisa sisa peradaban ini di mana terdapat ‘fosil’ penduduk kota ini yang wajahnya masih kelihatan berseri-seri serta terdapat juga jasad kaku sebuah keluarga yang sedang asyik menyantap makanan ketika bencana tiba tiba melanda. Selain itu, terdapat juga jasad-jasad kaku penduduk kota ini yang sedang asyik melakukan persetubuhan sesama jenis.

Aspek ini menunjukkan bahwa penghancuran Kota Pompeii mirip dengan peristiwa-peristiwa azab yang diceritakan di dalam Alqur’an tentang penghancuran peradaban kaum Nabi Luth AS yaitu Kaum Sodom dan Gomorah.

Sisa-sisa peninggalan kota Pompeii dan Herculaneum yang “diabadikan” lahar gunung Vesuvius sudah terkubur selama 20 abad membuktikan bahawa kehidupan masyarakat Pompeii di tahun 79 M itu tidak ada bedanya dengan gaya hidup ketika ini yang penuh dengan tempat-tempat hiburan umum seperti kelab malam, rumah urut, disco, hiburan-hiburan malam, pusat judi dan tempat maksiat lainya.

Kemusnahan Pompeii, memang terjadi akibat letusan gunung Vesuvius disertai dengan gempa bumi, tetapi pada hakikatnya, semua itu tak lepas dari kemurkaan Allah SWT atas perbuatan mahlukNya yang ingkar dan kembali menjalani gaya hidup LIBERAL, tidak beriman pada-Nya bahkan dengan sombongnya mengatakan bahwa perintah dan aturan Tuhan adalah kekangan, tidak adil dan melanggar hak asasi manusia.

3. Bukti Keberadaan Kota Pompeii 

Berikut beberapa bukti peninggalan peradaban kota pompeii yang terkenal dengan kota sex dan kaum sodom.

Peninggalan kota pompeii
Lukisan pada dinding bagunan kota pompeii

Peninggalan kota pompeii
Jasat masyarakat kota pompeii membatu

Peninggalan kota pompeii
Jasat masyarakat pompeii membatu

Peninggalan kota pompeii
Lukisan dinding pada bangunan pompeii

Artefak kota pompeii
Arca peninggala kota pompeii

Mumi kota pompeii
Jasat masyarakat pompeii membatu

Peninggalan kota pompei
Mata uang kota pompeii

Nota : Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran turut diabadikan di dalam 12 surah di antaranya: Surah Al Anbiyaa’ ayat 74 dan 75, Surat Hud ayat 77 -83, Surat Al Qamar ayat 33 – 39 dan Surat At Tahrim ayat 10.