Fenomena Gerhana Menurut Ilmu Astronomi

10 minute read
Fenomena Gerhana Menurut Ilmu Astrologi
Gerhana

Kali ini kita akan kupas tuntas tentang fenomena gerhana. Gerhana merupakan fenomena yang sangat menakjubkan. Gerhana hanya terjadi 2 kali sampai 5 kali dalam setahun. Gerhana dibagi menjadi 2 jenis yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Fenomena ini adalah salah satu dari kebesaran Tuhan.



Gerhana disebut juga sebagai sebuah fenomena astronomi istilah untuk mengungkapkan sebuah proses dimana terjadinya penutupan objek/benda yang satu oleh benda/objek yang lainnya.


Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana Matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain.

Fenomena Gerhana Menurut Ilmu Astrologi
Gerhana Matahari/Bulan

Syarat terjadinya gerhana ialah ukuran objek harus sama jika dilihat dari satu titik tertentu.
Penjelasan sederhananya yaitu gerhana terjadi apabila matahari dan bulan ditutupi bayangannya oleh bumi atau bulan dan matahari itu sendiri. Seperti bayangan matarahari ditutupi oleh bulan, dan sebaliknya.

Ketika sinar matahari terhalang oleh bumi atau bulan, maka akan terbentuk daerah bayang-bayang inti berbentuk kerucut yang disebut dengan umbra. Sedangkan di bagian lain akan terbentuk bayang-bayang kabur yang disebut dengan penumbra.

Panjang umbra bisa kita hitung dan tidak sulit untuk menghitung panjang umbra bumi dan umbra bulan. Panjang kerucut bayangan sempurna tergantung pada tiga factor yaitu diameter matahari (sumber cahaya), diameter bumi ataupun diameter bulan dan jarak antara matahari dan bumi ataupun bulan.

Perlu diingat bahwa diameter matahari, bumi, bulan adalah factor-faktor yang tetap. Sedangkan jarak antara bumi dan matahari serta jarak bulan dengan matahari selalu berubah, oleh karena itu panjang umbra bumi atau umbra bulan berubah-ubah. Panjang rata-rata umbra bumi kira-kira 1.400.000 km, sedangkan panjang rata-rata umbra bulan kira-kira 375.000 km.

Proses gerhana memang merupakan fenomena alam yang jarang terjadi. Hal ini dikarenakan bidang orbit bulan tidak berimpit dengan ekliptika (jalur/lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi sistem tata surya), sehingga bumi, bulan, atau matahari jarang berada pada satu garis lurus.

Perpotongan antara bidang orbit bulan dengan ekliptika disebut dengan simpul. Nah, ketika bulan bersinar dan ketiga objek tadi (matahari, bumi atau benda lain) berada di sekitar simpul, maka saat itulah gerhana terjadi. Kata ‘eclipse’ (gerhana) berhasal dari bahasa Yunani yaitu ekleipsis yang berarti peninggalan atau pelalaian.

Secara Umum Gerhana Terbagi Dua

1. Gerhana Matahari

Fenomena Gerhana Menurut Ilmu Astrologi
Gerhana Matahari

Apakah yang dimaksud dengan gerhana matahari. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

Dengan kata lain gerhana matahari adalah kejadian dimana matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga ketika gerhana matahari tersebut terjadi, kondisi bumi akan gelap gulita.

Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pagi hari, sing hari atau sore hari, namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya cahaya matahari yang menyinari bumi.

Terjadinya Gerhana matahari ini biasanya hanya di beberapa wilayah tertentu dan kondisi bulan menutupi matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja.

Gerhana Matahari Dapat Dibagi Menjadi Empat Jenis yaitu:

  1. Gerhana total, terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
  2. Gerhana sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
  3. Gerhana cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
  4. Gerhana hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.

Beberpa Tahapan Sebelum Gerhana Matahari Total.

Fenomena Gerhana Menurut Ilmu Astrologi
Tahapan Gerhana

Pertama ketika detik- detik dan belum terjadi apa- apa, kita akan merasakan dan melihat bahwa langit biru yang cerah akan sedikit tampak redup seperti kehilangan satu level kecerahannya. Kemudian ketika akan memulai proses gerhaana, akan datang bayangan hitam yang perlahan- lahan menuju matahari. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bayangan bulan yang akan menutupi matahari tersebut.

Selanjutnya bayangan bulan yang terlihat berwarna hitam yang baru saja kelihatan berukuran kecil tersebut akan semakin besar dan akan semakin meutupi matahari yang bersinar dengan terang sehingga matahari perlahan lahan akan tampak menyabit.Setelah itu matahari yang sudah menyabit tersebut akan semakin tertutup hingga bayangan hitam tersebut menutup seluruh matahari. Nah, fase inilah yang dikenal dengan istilah gerhana matahari total.

Pada tahap atau fase inilah seluruh permukaan bumi yang dilintasi bulan tersebut akan menjadi gelap gulita seperti malam hari dengan tiba- tiba. Namun gelap inipun hanya terjadi beberapa menit saja. Pada fase ini juga ketika kita melihat ke matahari maka matahari hanya akan terlihat pinggirannya saja atau terlihat bagian koronanya yang seperti menjulur- julur.

Pada fase ini juga sinar radiasi matahari yang sampai bisa dirasakan ke bumi akan sangat berbahaya. Sinar radiasi ini akan bisa mengenai mata ketika kita dengan mata telanjang atau kacamata biasa menlihat proses gerhana tersebut dengan mata telanjang dan tanpa pengaman khusus sama sekali. Maka dari itu, bagi orang- orang yang ingin menyaksikan gerhana matahari secara langsung harus menggunakan kacamata anti radiasi agar nantinya mata dari si penglihat tersebut bisa terlindungi.

Setelah melewati fase gerhana matahari total, maka secara perlahan- lahan bayangan bulan yang berwarna hitam tersebut akan meinggalkan matahari dan matahari akan nampak seperti menyabit kembali.

Setelah matahari menyabit untuk kedua kalinya, maka bayanag bulan yang berwarna hitam tersebut semakin lama akan semkin hilang, sehingga matahari akan kembali bersinat tanpa dihalangi oleh satu apapun. Dan pada waktu yang seperti ini kondisi di bumi sudah menjadi terag seperti semula dan manusia sudah bisa lagi merasakan hangatnya terpaan sinar matahari.

Hati-hati Bila Ingin Melihat Gerhana Matahari.
Fenomena Gerhana Menurut Ilmu AstrologiGer
Melihat Gerhana Matahari

Tahukah Anda bahwa melihat gerhana matahari dengan mata telanjang sangat tidak dianjurkan, Hal ini akan menyebabkan kesehatan mata menjadi terganggu, bahkan tidak jarang banyak penglihatan yang menjadi rusak karena kesalahan dalam melihat gerhana matahari ini.

Banyak para tokoh maupun ilmuwan, bahkan dokter yang sudah menghimbau pada masyarakat untuk tidak melihat gerhana matahari menggunakan mata telanjang pada jauh- jauh hari sebelum terjadinya gerhana matahari ini.

Pasalnya, saat terhjadi gerhana matahari, sinar radiasi dari matahari akan mudah sampai ke mata kita yang ada di bumi. Melihat secara langsung ke area fotosfer matahari atau bagian cincin terang dari matahari dapat membahayakan karena dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada retina mata.

Kerusakan permanen pada retina mata ini dapat terjadi karena adanya radiasi yang tinggi yang tidak terlihat oleh mata kita yang dipancarkan dari fotosfer matahari tersebut. Bahkan jika diteruskan, kerusakan pada retina mata tersebut dapt menjadikan kebutaan.

Cahaya dari sinar matahari yang memiliki intensitas sangat tinggi bisa merusak retina yang letaknya ada di belakang bola mata. Dan kondisi yang demikian ini dikenal dengan istilah solar retinopathy dan mampu menyebabkan kerusakan mata yang permanen.

Pupil yang berada di lensa mata tidak bisa bereaksi dengan tepat ketika kita berada dalam kondisi level kontras yang tinggi, seperti pada saat terjadi gerhana matahari ini, ketika tiba- tiba langit di sekitar kita berubah menjadi gelap. Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata denga cara mengatur lebar bukaan iris itu bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan yang berada di lingkungan sekitar, dan bukan obyek yang paling terang.

Sehingga ketika memandang gerhana matahari yang diselimuti langit gelap pupil mata justru akan melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan terfokus di retina mata menjadi meningkat jumlahnya.

Padahal intensitas cahaya di bagian matahari yang tidak tertutup piringan bulan pada saat gerhana (baik gerhana total maupun gerhana matahari cincin) sama dengan waktu- waktu biasanya.

Cahaya yang kuat dari matahari pun bebas masuk ke mata tanpa dapat dicegah dan sekaligus mulai merusak retina mata. Proses ini berlangsung secara alamiah tanpa adanya rasa sakit sehingga seringkali membuat orang menjadi tidak sadar bahwa matanya telah dirusak oleh cahaya atau sinar yang dia lihat ketika terjadi gerhana matahari.

Tips Melihat Gerhana Matahari dengan Aman

Untuk melihat gerhana matahari dengan aman agar mata kita tetap terlindungi, dibutuhkan alat- alat pengaman tertentu untuk melindungi mata kita dari radiasi sinar matahari.

  • Menggunakan kacamata khusus anti radiasi.
  • Menggunakan Teleskop.
  • Melihat gerhana matahari melalui siaran televisi.

2. Gerhana Bulan.

Fenomena Gerhana Menurut Ilmu AstrologiGer
Gerhana Bulan

Bulan pada dasarnya adalah sebuah benda langit yang mengorbit mengelilingi bumi yang disebut satelit. benda langit selain bintang tidak bisa memancarkan cahaya sendiri melainkan hanya memantulkan cahaya saja, begitu dengan bulan.

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Gerhana bulan terjadi jika bulan dalam peredarannya masuk ke umbra bumi, sebagian atau seluruhnya. Jika bulan berada dalam penumbra bumi, bulan tampak samar-samar, jika sebagaian bulan masuk ke umbra bumi, terjadi gerhana bulan sebagian, jika seluruh bulan masuk ke umbra bumi, terjadi gerhana bulan total.

Lama seluruh gerhana bulan dapat berlangsung kira-kira 6 jam, tetapi gerhana bulan total hanya berlangsung kira-kira satu jam empat puluh menit. Sebagaimana bumi, bulan juga menghasilkan umbra dan penumbra jika terkena sinar matahari.

Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan.

Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika.

Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.

Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang lumrah dan sering terjadi (2-4 kali dalam setahun). Sedangkan pengaruh yang ditimbulkan dari Gerhana Bulan. “BMKG” menyebutkan tidak ada dampak khusus akibat fenomena ini, hanya saja kemungkinan besar air laut dan gelombang pasang akan sedikit mengalami peninggian, tetapi masih dalam batas normal.

Gerhana Bulan Dibagi Menjadi Tiga Macam

Fenomena Gerhana Menurut Ilmu AstrologiGer
Gerhana Bulan Total

1. Gerhana bulan total.

Terjadi pada saat bulan tepat berada ditengah daerah umbra.

2. Gerhana bulan sebagian.

Terjadi pada saat bulan berada pada daerah penumbra. Pada gerhana ini masih ada sinar yang mengenai permukaan bulan.

3. Gerhana bulan penumbra.

Terjadi pada saat seluruh bulan pada bagian penumbra. Bisa kita lihat gerhana bulan ini jika warna bulan terlihat suram.

Saat terjadi gerhana bulan total, bulan akan terlihat kemerahan. Hal tersebut berhubungan dengan atmosfer. Pada suatu tempat atau negera tertentu, gerhana bulan total terlihat lebih merah. Jika semakin merah, maka suatu tempat tersebut tingkat polusinya semakin kuat.

Warna asli dari gerhana bulan total adalah gelap. Pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat tergantung dari spektrum cahaya.

Sementra untuk tips melihat gerhana bulan tidak di khususkan karna gerhana bulan boleh di lihat dengan mata telanjang. Berbeda dengan ketika melihat gerhana matahari harus memakai pelindung mata ataupun alat.

Itulah fase- fase atau prosesi terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan, dari awal hingga akhir. Di dalam agama Islam, umat Muslim yang mengetahui atau melihat terjadinya gerhana bulan ataupun matahari, maka selayaknya segera melakukan salat kusuf (salat gerhana). Smoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan kita lebih tau tentang gerhana.