Fakta Tentang Mahalnya Muntahan Ikan Paus
Ambergis |
A. Apa itu Ambergris
Secara ilmiah Ambergris merupakan sekresi pathologis (muntahan karena penyakit) dari Ikan Paus Sperma (Physeter macrocephalus L.) dan tampaknya di hasilkan dari reaksi terhadap iritasi perut yang di sebabkan oleh kepala cumi dan kerang-kerang tertentu.
Ikan Paus mengeluarkan 'Amber' tersebut secara spontan. Namun, Ikan Paus yang menghasilkan Ambergris sangat sedikit (di perkirakan 3% sampai 4% saja), biasanya hanya yang pejantan saja.
Ambergris putih |
Ambergris telah menjadi bahan baku pembuatan parfum sejak zaman kuno karena memiliki kualitas yang sangat baik. Bangsa Mesir Kuno, Romawi, Yunani dan Arab menggunakannya sebagai parfum. Biasanya di Asia, Ambergris digunakan sebagai bumbu.
Pada abad ke 10 Ibnu Haukal seorang pedagang dari Arab mempercayai Ambergris sebagai barang berharga setara dengan emas dan juga dipercaya akan khasiatnya sebagai Aphrodisiac.
Ambergris adalah hasil pencernaan paus sperma yang digunakan sebagai bahan campuran parfum. Gunanya, agar wangi parfum itu tahan lebih lama di kulit manusia.
Ikan Paus Sperma mengeluarkan Ambergris tersebut secara spontan. Ikan paus sendiri hanya menghasilkan 3%-4% Ambergris saja dari populasi Ikan Paus Sperma jantan. Alhasil, benda ini mahal harganya dan dijuluki “emas mengambang” bukan tai lho ya.
Pada saat ambergris ini dimuntahkan paus ke laut, zat ini akan bereaksi dengan air garam dan akan menghasilkan sebuah zat baru yang jika dijual nilainya bisa mencapai $10.000 per kilogramnya.
Ambergris yang baru saja dimuntahkan dimuntahkan mempunyai warna kehitaman dan gelap, lunak dan juga bau tidak enak. Warna amber menjadi sedikit cerah karena pengaruh air laut dan udara, dari warna abu-abu dan silver sampai dengan warna abu-abu sempurna dan akhirnya akan berwarna putih. Tidak hanya itu, ambergris juga memiliki bau yang berubah-ubah.
Ambergris dalam bahasa arab disebut juga sebagai “Anbar”. Dulu Rasulullah sallallahu alaihi wasallam juga pernah menggunakan minyak wangi yang bahannya terbuat dari Ambergris yang tercatat dalam hadits riwayat An-Nasa’i :
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَطَيَّبُ قَالَتْ نَعَمْ بِذِكَارَةِ الطِّيبِ الْمِسْكِ وَالْعَنْبَرِ
Dari Muhammad bin Ali ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah, ‘Apakah Rasulullah SAW memakai parfum? ia menjawab, “Ya! dengan minyak wangi misk dan ‘anbar.
Farfum Ambergris |
Fakta lainnya dari Ambregis adalah minyak dari bahan Ambergris adalah minyak terbaik setelah minyak kesturi.
B. Sejarah Ambergris
Ambergris sudah di kenal dan menjadi barang dagangan di Africa sejak 1000 SM. Dalam priode tersebut, bangsa China mengenal ambergris sebagai "Lung Sien Hiang" atau " Ludah Pengharum Ular Naga", yang di percaya secara mitos berasal dari ludah naga laut yang tidur di bebatuan laut.
Ambergis juga sudah di kenal lama oleh bangsa Mesir kuno dan menggunakannya sebagai pewangi.
Di abad ke-10, Ibnu Haukal, seorang pedagang Arab, mempercayai Ambergris sebagai barang berharga setara dengan emas dan budak kulit hitam dan juga percaya pada khasiat Ambergis sebagai Aphprodisiac (peningkat gairah seksual).
Di Roma, Ambergris mutu rendah di gunakan dalam pembuatan parfum . Juga di gunakan dalam obat-obatan tradisional.
C. Ciri-ciri Ambergris Berdasarkan Aroma/Bau
Amber, Musky, bau binatang, bau laut, sedikit aroma tembakau. Kandungan utama Ambergris adalah Alcohol ambreine, yang karena terbuka dengan dengan cahaya dan udara beroksidasi dan mengeras.Selain itu terdapat juga lactone floral dan aldehydes serta ketones yang membuat Ambergris menjadi harum
D. Ciri-ciri Ambergris Berdasarkan Phisik
Secara sederhana, biasanya pada Ambergris di temukan serpihan kepala cumi yang sudah halus. Ini logis karena ambergis adalah sisa makanan ikan paus yang tidak tercerna dengan sempurna dan kemudian di muntahkan.
E. Penemuan Ambergris Paus Oleh nelayan Indonesia
Nelayan Penemu Ambergris |
Nelayan asal Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, baru baru ini menemukan 200 kilogram diduga muntahan (Ambergris) Paus pada Kamis 2 November 2017.
Benda itu ditemukan Sukadi dalam kondisi mengapung di tengah Samudra Hindia.
Sukadi mengatakan, awalnya ia tidak tahu bahwa benda yang mengapung itu adalah muntahan paus.
Awalnya Sukadi mengira benda yang bertebaran di laut itu adalah limbah.
"Saya cek GPS, saya kira itu limbah, lalu saya pungut dengan harapan membersihkan laut dari limbah," ucapnya. Ketika di tanya wartawan.
Namun, saat benda tersebut ia kumpulkan di perahu lalu dibawa ke darat, baru diketahui jika itu adalah muntahan paus. Sukadi juga tidak mengetahui bahwa benda tersebut bernilai mahal.
Sejauh ini benda yang diduga muntahan paus tersebut masih ia simpan di rumah dan belum ada yang terjual. Ia menjelaskan, warna muntahan paus itu putih bercampur kekuningan.
Jika dirasa, seperti memegang lilin. Saat dipanaskan, ia akan meleleh dan dapat digunakan untuk menghidupkan api.
Dalam beberapa literatur, muntahan paus berharga cukup mahal per kilogramnya, puluhan hingga ratusan juta.
Post a Comment