Paham Ideologi Sosialisme dan Konservatisme

Paham Ideologi Sosialisme dan Konservatisme

Menyambung artikel saya sebelumnya tentang ideologi yang berkembang di dunia, setelah pembahasan ideologi komunisme dan liberalisme, sebagai lanjutan pembahasan yang lalu, kali ini saya akan jabarkan tentang Ideologi Sosialisme dan Ideologi konservatisme yang juga sebagai paham yang di anut oleh beberapa negara di dunia sebagai landasan ideologi negara mereka, Berikut penjabaranya.



Ideologi Sosialisme

Ideologi Sosialisme ada, akibat perkembangan kapitalisme, sosialisme merupakan suatu paham yang mengutamakan kebersamaan sebagai tujuan hidup. Kepentingan bersama dan individu harus disampingkan.

Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap. Negara harus selalu ikut campur dalam segala hal kehidupan demi mencapai tujuan negara/kemakmuran.

Secara ringkas, Sosialisme adalah rasa perhatian, simpati dan empati antar individu kepada individu lainnya tanpa memandang status. Pandangan hidup dan ajaran kemasyarakatan tertentu, yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi secara merata.

Dalam bahasa Inggris, istilah sosial digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle.

Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 dikenal sebagai sosialis utopia.

Berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.

Menurut cara pandang ideologi sosialisme bahwa suatu komunitas yang terorganisir mempunyai kewenangan atau hak dalam mengelola modal, tanah, mekanisme produksi, distribusi barang, dan hal-hal yang dianggap perlu bagi kesejahteraan umum secara mandiri.

Intinya ekonomi yang bersifat kolektif lebih mampu bersikap adil. Produksi secara bebas dan kompetitif harus dihilangkan.

Berikut ini beberapa ciri-ciri ideologi sosialisme:

  • Mementingkan kekuasaan dan kepentingan Negara. 
  • Tidak ada kelas kaya dan miskin, atau pun kelas majikan dan buruh, sebab semua sama. 
  • Mencita-citakan masyarakat yang didalamnya dapat bekerja sama dan solidaritas dengan hak-hak yang sama. 
  • Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas. 
  • Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis. 
  • Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh dengan luwes secara bertahap. 


Sosialisme berpegang pada prinsip-prinsip kesederajatan dan pemerataan Paham ini mempunyai pemikiran ekonomi negara centeris, yaitu untuk mengatasi kesenjangan.

Dalam Pemikiran politik sosialisme bahwa negara sangat diperlukan untuk membina dan mengkoordinasikan kebersamaan. Pemikiran keagamaan sosialisme terpengaruh kuat oleh pemikiran yang berdasarkan ajaran agama bahwa manusia harus saling tolong menolong.

Negara yang menganut sosialisme dalam konstitusi nya diantaranya yaitu :

Suriah, Srilangka, India, Bangladesh, Bolivia, Aljazair.

Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu:

Anarkisme, Komunisme, Marhaenisme, Marxisme, Sindikalisme.


Ideologi Konservatisme

Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan".

Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.

Dalam, konservatisme terdapat istilah sayap kanan atau kelompok kanan adalah istilah yang mengacu kepada segmen spektrum politik yang berhubungan dengan konservatisme, liberalisme, kelompok kanan agama, atau sekedar lawan dari politik sayap kiri.

Ciri menonjol yang membedakan ideologi konservatif sayap kiri dan kanan adalah kebijakan ekonomi. Pihak sayap kanan menganjurkan kapitalisme, sementara sayap kiri menganjurkan sosialisme (seringkali sosialisme demokrat) atau komunisme. Dan ciri dominan dari sayap kanan adalah melestarikan nilai-nilai tradisional (sering berkaitan dengan agama).

Vilsafat konservatif, Perubahan tidak selalu berarti kemajuan. Oleh karena itu, perubahan sebaiknya berlangsung tahap demi tahap, tanpa menggoncang suatu struktur politik dalam negara atau masyarakat yang bersangkutan.

Namun, biasanya ideologi ini, hanya diterapkan sebagai dasar golongan tertentu, tidak sebagai dasar negara. Politik konservatif dinilai cenderung “kolot” oleh para liberalis, karena konservatif selalu menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional tanpa satupun dilewatkan, akibatnya banyak ketidak seragamnya dengan hukum di zaman sekarang, bagi kaum konservatif, konservatisme merupakan bentuk skeptis dari kritik atas pemerintahan.

Ideologi Konservatisme, Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja. Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat. Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan Negara semuanya dianggap suci.

Pencipta ideologi Konservatisme yaitu Edmund Burke.

Negara penganut ideologi Konservatisme yaitu: 

Inggris, Kanada, Bulgaria, Denmark, Hongaria, Belanda, Swedia.

Gejala-gejala konservatisme

  • Masyarakat terbaik adalah masyarakat yang tertata.
  • Agar tertata maka di perlukan pemerinta dan memiliki kekuasaan yang terikat tapi bertanggung jawab.
  • Pemerintah harus bertanggung jawab membantu yang lemah.
  • Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisisme