Arti Mitologi Dan 7 Mahkluk Mitologi Peliharaan Dewa Yunani

10 minute read
Arti Mitologi Dan 7 Mahkluk Mitologi Peliharaan Dewa Yunani
Mitologi

Kisah mitologi/mitos memang tidak akan pernah punah, di era modern ini bahkan sering kali kita lihat kisah-kisah mitos ini di tuangkan kembali ke dalam bentuk film, dan saat inipun masih banyak yang masih percaya cerita-cerita mitos yang berkembang di masyarakat merupakan kejadian nyata.



Pengertian Mitologi

Mitos yang mendunia saat ini yaitu mitos dari yunani dan cerita dewa dewi yunani kuno.

Mitos/legenda menurut pandangan ilmiah adalah rekaan-rekaan peristiwa dan tokoh yang terlibat dalam peristiwa itu. Peristiwa didramatisir sedemikian rupa menjadi peristiwa dongeng. Mitologi adalah ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan Dewa dan makhluk halus di suatu kebudayaan.

Kata Mythology (bahasa Indonesia : Mitologi) berasal dari kata bahasa Yunani yaitu " mythos " yang berarti " cerita rakyat " dan " logos " yang berarti " perkataan atau pembicaraan ". Jadi, Mitologi artinya cerita yang pernah dikatakan oleh suatu rakyat/ bangsa.

Mitologi mempunya ciri dramatisasi dan lebih merupakan bentuk sastra. Kisah-kisah dewa-dewa mempunyai standar tertentu dengan berbagai macam variasinya. Menunjukkan itu adalah hasil pikiran manusia.

Biasanya bermula dari maksud mempertinggi, mempersuci ajaran agama, meninggikan kedudukan seorang tokoh yang sangat dihormati, pahlawan maupun raja. Sikap itu menjadi berlebihan dan semakin menjadi seiring bergantinya generasi.

Generasi penerus mengalami penurunan pemahaman akan tujuan praktek-praktek "peninggian" ajaran agama itu. Dari generasi ke generasi ilmu dan pemahaman semakin terkikis, taqlid (mengikuti tanpa ilmu/pemahaman) semakin menjadi.

Untuk menghentikan degradasi ini maka Tuhan selalu memunculkan di antara bangsa-bangsa yang sedang runtuh itu para utusanNya untuk menyampaikan informasi yang benar tentang aturanNya (agama). Membersihkan pikiran dan kehidupan bangsa-bangsa itu dari kotoran mitologi dan takhayul.

Sedangkan mahkluk mitologis adalah makhluk yang keberadaanya dituturkan dalam kisah-kisah mitologis, legenda maupun fabel. Makhluk tersebut juga terkait dengan folklor suatu suku. Makhluk mitologis pada umumnya bersifat fantastis, baik bentuk maupun kemampuannya.

Karena kisahnya merupakan mitos, maka keberadaannya dipercayai oleh masyarakat penganut mitologi bersangkutan. Maka dari itu, orang yang tidak menganutnya dapat menyamakan makhluk mitologis sebagai makhluk imajiner (makhluk khayalan).

Berikut ini ada tujuh mahkluk mitologi dari yunani kuno.

1. Gorgon


Arti Mitologi Dan 7 Mahkluk Mitologi Peliharaan Dewa Yunani
Kepala Gorgon

Gorgon adalah wanita jahat namanya berasal dari bahasa Yunani gorgós, yang berarti "mengerikan." Meskipun penggambaran Gorgon berbeda-beda dalam tiap literatur, nama Gorgon secara umum mengacu pada tiga saudari yang memiliki rambut ular berbisa dan pandangan mata yang mampu membuat makhluk apapun menjadi batu.

Gorgon Stheno dan Euryale adalah abadi sedangkan Medusa tidak. Medusa dibunuh oleh Perseus. Gorgon adalah makhluk yang populer dalam mitologi Yunani. Karena dipercaya memiliki pandangan mata yang ajaib, patung Gorgon sering dipasang pada benda atau bangunan untuk perlindungan.

Catatan paling awal tentang mitos Medusa dan Gorgons dapat ditemukan di Hesiod's Theogony . Menurut penulis kuno ini, ketiga saudari, Sthenno, Euryale dan Medusa adalah anak-anak Phorcys dan Ceto, dan tinggal "di luar Oceanus yang terkenal di tepi dunia yang keras di malam hari".

2. Gigantes/Giants

Arti Mitologi Dan 7 Mahkluk Mitologi Peliharaan Dewa Yunani
Gigantes/Giants

Gigantes atau raksasa digambarkan sebagai monster yang mempunyai kekuatan luar biasa dan ukuran lebih besar dari manusia. Mereka muncul di Alkitab (dalam cerita Raja David dan Goliath). Dalam mitologi mereka seringkali digambarkan mempunyai konflik dengan dewa-dewa dan biasanya dihubung-hubungkan dengan kekacauan dan alam bebas. Mereka muncul sama awalnya dengan kebudayaan Yunani kuno dimana mereka dikenal dengan nama gigantes, makhluk yang lahir dari Gaia yang dibuahi dengan darah Uranus ketika dia dikebiri.

Temukan legenda dan mitos Yunani kuno dan seratus raksasa yang disebut Gigantes yang melawan Olympians, yang dipimpin oleh Zeus dan Hercules , dalam mitologi klasik. Pertempuran Giants disebut Gigantomachy dari kata-kata Yunani 'gigas' yang berarti Giant dan 'makhe' yang berarti pertempuran.

Gigantes (Giants) sangat mengerikan dalam penampilannya, dengan rambut panjang yang tersapu dari kepala mereka dengan jenggot panjang yang berantakan. Karena mitos dan legenda dari ras raksasa ini diberi tahu ulang bahwa deskripsi mereka diperindah untuk menjadi lebih mengerikan dan ada cerita bahwa mereka memiliki sisik ular yang menutupi anggota tubuh bagian bawahnya. Pada patung-patung kuno dan mosaik mereka oleh karena itu sering digambarkan dengan ekor ular bukan kaki.

Gigantes, atau raksasa, lahir dari darah uranus yang tumpah ke Gaia saat Cronus membunuh ayahnya Uranus. Gaia adalah versi bahasa Yunani dari "Ibu Alam" atau Ibu Bumi dan dia juga ibu dari para Titan. Titans mitologis adalah pendahulu dewa Olimpia. Gaia marah atas nasib para Titan dan kekalahan mereka di tangan Olympians dan pemimpin mereka, Zeus. Gigantes (Giants) marah kepada Zeus karena dia telah membuat undang-undang yang tidak mereka patuhi. Gigantes (Giants) memperlakukan manusia dengan penghinaan dan karena ukuran dan kekuatan superior mereka telah memperbudak banyak manusia. Gaia mendorong Gigantes untuk memberontak melawan Olympians dan atas dorongan Gaia mereka berperang melawan dewa-dewa Gunung Olympus . Dalam mitologi dan legenda Yunani perang akan disebut sebagai Battle of the Giants atau theGigantomachy, ada yang memanggil pertarungan Revenge of the Titans.

3. Mermaid (Putri Duyung)

Arti Mitologi Dan 7 Mahkluk Mitologi Peliharaan Dewa Yunani
Mermaid

Mermaid mitos tentang keberadaan mermaid ini mempunyai banyak versi. Mermaid (atau Merman untuk laki-laki) telah dibicarakan sejak 5000 SM. Bahkan Christopher Columbus mengatakan pernah melihatnya dalam perjalanannya. Dalam cerita dongeng Inggris mereka dianggap sebagai peringatan akan kutukan atau bencana.

Mermaid (putri duyung untuk perempuan) adalah makhluk air yang memiliki tubuh layaknya seorang perempuan dari pinggang sampai kepala, sedangkan bagian tubuhnya dari pinggang ke bawah menyerupai ikan.

Mitos mermaid terdapat beberapa versi diantaranya :

A. Mermaid versi Assyria.

Bukti sejarah menyatakan bahwa putri duyung berasal dari sekitar tahun 1.000 SM. Asal usul dari putri duyung ini ditulis dalam bentuk naskah tua yang berasal dari budaya Assyria. Para arkeolog di wilayah sekitar mengatakan bahwa masyarakat Assyria sangat percaya bahwa putri duyung adalah seorang putri dari kerajaan yang dikutuk oleh alam. Putri tersebut dikutuk menjadi duyung karena telah membunuh suaminya sendiri. Wujud dari putri itu adalah manusia setengah ikan.

B. Mermaid versi yunani

Lain cerita dengan budaya Assyria, mitologi Yunani dan Romawi justru mengungkapkan jika putri duyung memang sengaja diciptakan oleh para dewa penguasa laut seperti Triton, Neptune dan Poseidon. Penciptaannya tak lain dijadikan sebagai pengawal kerajaan.

Pada mitologi Yunani dan Romawi, duyung disini tak dikhususkan untuk perempuan saja, namun juga laki-laki. Konon cerita, mereka memiliki kekuatan yang dahsyat dan akan menenggelamkan kapal orang jahat.

C. Mermaid versi jepang

Beralih ke Jepang. Dalam kepercayaan Shinto, asal-usul putri duyung lebih dikaitkan kepada nelayan yang tidak menepati janjinya.

Nelayan tersebut berjanji tidak memakan makanan yang berasal dari hewan. Namun sebaliknya, dirinya justru lebih banyak membunuh hewan untuk dimakan. Hasil dari pengingkaran inilah yang membuat sosoknya berubah menjadi seperti monster setengah ikan.

Dari cerita inilah, para pengikut ajaran Shinto melarang agar pengikutnya memakan segala makanan yang memiliki nyawa. Pelanggaran akan hukum ini akan menjadikan kutukan yang berakhir dengan berubahnya sosok mereka menjadi monster.

Tak hanya sekedar cuapan kosong, bukti atas perubahan sosok menjadi monster setengah ikan ini bisa dilihat di kuil Shinto, Fujinomiya. Disana kamu bisa melihat mummi duyung dengan tinggi sekitar 170cm, berkuku panjang, memiliki ekor bersisik pada bagian ekor. Konon usia mummi duyung ini telah mencapai 1400 tahun dan menjadi satu-satunya mumi duyung di dunia.


4. Hippokampos

Arti Mitologi Dan 7 Mahkluk Mitologi Peliharaan Dewa Yunani
Hippokampos

Hippokampos atau kuda air adalah makhluk mitologi Yunani yang memiliki tubuh bagian depan kuda dan bagian belakang ikan. Hippokampos sering digambarkan memiliki sisik berwarna hijau dan juga sirip. Orang dahulu percaya bahwa hippokampos adalah bentuk dewasa dari ikan kecil yang kita sebut "kuda laut".

Di dalam mitologi Yunani, Hippokampos terkait dengan Dewa Poseidon. Biasanya, ketika Poseidon mengendarai keretanya, dia menggunakan dua atau empat ekor Hippokampos untuk menarik keretanya tersebut disaat melintasi lautan. Selain Poseidon, orang Yunani kuno percaya, bahwa Hippokampos juga merupakan tunggangan para dewa laut lainnya dan para Nereid.


5. Satir

Arti Mitologi Dan 7 Mahkluk Mitologi Peliharaan Dewa Yunani
Satir

Dalam mitologi Yunani, Satir adalah makhluk penghuni hutan-hutan dan pegunungan, dan memiliki hubungan yang dekat dengan Dewa Pan dan Dionisos dalam mitologi Yunani. Biasanya mereka berjenis kelamin pria.

Pemimpin mereka bernama Silenos, Dewa kecil yang mengatur kesuburan. Karakter Satir dalam mitologi Yunani sering disamakan dengan Faun dalam mitologi Romawi. Mereka sering dilukiskan sebagai manusia bertanduk dan berkaki kambing, rambutnya keriting, hidungnya pesek, ekornya tebal dan panjang, telinganya meruncing atau kadang-kadang seperti telinga kuda.

Satir yang masih bocah belum memiliki tanduk yang sempurna sedangkan Satir yang tua sudah memiliki tanduk kambing yang sempurna. Biasanya Satir yang sering muncul dalam dongeng-dongeng berjenis kelamin pria, namun kadang-kadang ada Satir betina.

Karakter Satir muncul dalam beberapa pementasan, seperti: “Kiklopss” karya Euripides dan “Satir Yang Mencari” karya Sofokles.

Satir biasanya senang minum anggur, sehingga akrab dengan Dewa Dionisos. Mereka juga senang bermain seruling, castanet, bagpipe, atau simbal dan tergila-gila untuk menari bersama para nimfa yang mereka kagumi dan mereka idolakan. Mereka memiliki tarian khusus yang mereka sebut Sikinis

Satir tidak hidup abadi sehingga terkena dampak usia tua seperti manusia. Satir jantan yang sudah tua berjenggot dan kepalanya botak. Perilaku satir jelek dan tidak senonoh seperti yang digambarkan dalam mitologi Yunani. Satir senang sekali memperkosa orang dan berbuat cabul.


6. Griffin

Arti Mitologi Dan 7 Mahkluk Mitologi Peliharaan Dewa Yunani
Griffin

Selayaknya Singa, sebagai “Raja hewan buas”, dan burung Rajawali, sebagai “Raja di udara”, menjadikan Griffin atau Gryphon sebagai hewan yang paling berkuasa diatas kedua hal tersebut. Dengan berbagai sebutan-sebutan demikian, maka wajar saja jika akhirnya dia memiliki gelar sebagai “Raja hewan buas dan penguasa udara”.

Griffin telah puluhan tahun menjadi bagian dariliteratur dan mitologi. Dan sejak saat itulah, arti simbolis mereka telah banyak mangalami perubahan. Griffin merupakan makhluk magis, dengan setengah singa dan setengah elang. Asal mereka dari India, tempat mereka menjaga harta karun emas yang melimpah.

Disebutkan, bahwa sebagai burung terbesar dan simbol kekuatan besar, menjadikan makhluk ini sangat sakral untuk Dewa Apollo. Selain itu, Griffin juga merupakan hewan penjaga matahari. Diceritakan, Apollo mengendarai Griffin dan menjaga emas hyperborea (negeri mistik tempat matahari dan kebahagiaan bersinar abadi dibalik angin utara).

Griffin juga dikatakan penjelmaan dari Nemesis, yang merupakan dewa balas jasa yang memutar roda keberuntungan. Dalam legenda, makhluk yang gagah di angkasa ini, ialah simbol superbia (harga diri arogan), karena alexander agung pernah mencoba menunggangi punggung Griffin dan menuju ke ujung langit.

Di tahun ketiga masehi, seorang ahli sejarah bernama "Aelian" menulis : ''Gryphon adalah hewan berkaki empat seperti singa; memiliki cakar yang amat kuat dan mirip cakar singa. Memiliki sayap dan berbulu hitam di sepanjang punggungnya dan bagian depan berwarna merah, sementara kedua sayapnya berwarna putih.''

Griffin berasal dari dataran Hiperborea. Sekawanan Griffin di pegunungan Rhipaia, menjaga timbunan emas dari para Arimaspos, kaum bermata satu yang hendak mencuri emas. Para Arimaspos menunggangi kuda dan berusaha mengambil emas, namun usaha mereka selalu digagalkan oleh para Griffin yang selalu berhasil menyerang balik mereka.

Dalam seribu tahun terakhir, Griffin amat digemari sebagai lambang keluarga. Seorang ahli ilmu perlambangan berkata, ''Griffin amat populer, karena banyak memiliki sifat baik dan rupanya tidak memiliki sifat buruk. Sifat baiknya antara lain kewaspadaan, keberanian, dan kekuatan.''


7. Pegasus

Arti Mitologi Dan 7 Mahkluk Mitologi Peliharaan Dewa Yunani
Pegasus

Pegasus adalah kuda bersayap dalam mitologi Yunani dan menjadi simbol untuk penerbangan, kekuatan, dan inspirasi. Kata Yunani yang terkait dengan Pegasus dapat dihubungkan dengan “sesuatu yang bercahaya” dan gagasan tentang “melompat keluar”.

Pegasus sering dikaitkan dengan Muses dan merupakan pembawa cahaya untuk Zeus, sehingga bisa dimaknai sebagai simbol yang mewakili kilatan inspirasi, terutama dalam seni. Konsep kuda bersayap mungkin berasal dari mitologi Mesir dan dengan demikian mendahului mitos Yunani, meskipun pegasi (bentuk jamak pegasus) dipandang tetap unik dari Yunani.

Mitos paling umum tentang penciptaan Pegasus menyatakan bahwa dia diciptakan dari darah Medusa setelah pemenggalannya oleh Perseus. Versi lain menyatakan bahwa Pegasus merupakan putra Poseidon dengan Medusa, dan bersaudara dengan Chryasaor, makhluk yang berwujud raksasa.

Sedangkan mitos bahwa Pegasus diciptakan oleh Zeus sebagai teman pendamping untuk Hercules merupakan karangan Disney belaka untuk film kartun Hercules mereka. Pegasus sering dihubungkan dengan dua pahlawan (hero) Yunani yaitu Perseus dan Bellerophon.

Sebagian mitos menyatakan bahwa Athena memberikan Pegasus kepada Bellerophon sebagai hadiah setelah berhasil menjinakkannya. Legenda lain menyatakan bahwa Bellerophon adalah yang menemukan Pegasus sekaligus menjinakkannya.

Bellerophon dan Perseus dikatakan mendapatkan bantuan Pegasus saat mengalahkan Chimera dan Amazon. Setelah membantu para pahlawan tersebut, Pegasus dikatakan tinggal di Gunung Olympus untuk melayani Zeus atau bertugas sebagai tunggangan untuk dewi fajar, Eos.

Pegasus menikah dengan Euippe untuk kemudian memiliki anak dan memulai garis keturunan kuda terbang. Pegasi bukanlah makhluk abadi, tapi Zeus menghormati pelayanan yang telah diberikan Pegasus dengan menempatkannya di antara bintang-bintang.

Itu sebab, kita bisa mengamati rasi bintang pegasus di langit malam cerah yang membentuk persegi, dengan garis-garis yang mengarah keluar dari kiri atas dan kanan bawah yang menyerupai kuda yang sedang merumput.

Sekian pembahasan kita kali ini tentang Mitologi dan beberapa mahkluk mitologi yang sering muncul dalam cerita film. Smoga pembahasan ini bisa bermanfaat.