7 Negara Adikuasa Yang Hancur Tak Tersisa
Hancur |
Kehancuran suatu negara disebabkan beberapa hal yang tidak diperhatikan oleh rakyat yang mendiami negeri tersebut. Selain karna adanya faktor penjajahan dan inflasi, Penguasa angkuh dan tata kelola kepemimpinan yang buruk juga menjadi salah satu faktor sebuah negara lebih cepat menuju kebangkrutan dan kehancuran.
Menurut sudut pandang intelektual Ibnu Khaldun mengatakan.
“Jika kekuatan manusia, sifat-sifatnya serta agamanya telah rusak, kemanusiaannya juga akan rusak, akhirnya ia akan berubah menjadi seperti hewan.” – Ibnu Khaldun.
"Tanda-tanda sebuah pemerintahan (negara) akan hancur maka semakin bertambahnya pajak yang di pungut" - Ibnu Khaldun. 1332-1406
Thomas Lickona (1991) - seorang profesor pendidikan Karakter dari Cortland University mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda tanda jaman yang harus diwaspadai karena jika tanda-tanda ini sudah ada, maka itu berarti bahwa sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran.
Tanda-tanda yang dimaksud adalah :
- Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja
- Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk
- Pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan
- Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas.
- Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk,
- Menurunnya etos kerja dan sistem pemerintahan,
- Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru
- Rendahnya rasa tanggung jawab
- Membudayanya ketidak jujuran tipu-tipu, dan pencitraan
- Adanya rasa saling curiga dan kebencian
Berikut ada tujuh negara dan pemerintahan terdahulu yang pernah berkuasa dan berjaya hingga ke penjuru bumi namun hancur, kini hanya tinggal Nama dalam rekam jejak sejarah yang di tinggalkannya.
1. Makedonia
Peta Makedonia |
Makedonia merupakan sebuah kerajaan kuno yang berpusat di sebelah timur laut dataran Semenanjung Yunani, lebih tepatnya terletak di kepala Teluk Thermai. Pada abad ke-4 SM, kerajaan kuno ini telah mencapai hagemoni atas Yunani dan menaklukkan daerah hingga tanah timur jauh yaitu hingga wilayah Sungai Indus. Meskipun demikian pengaruh Mekedonia di India hanya berlangsung singkat.
Makedonia dikenal dengan nama Alexander Agung atau Iskandar Agung, pria ini memerintah Makedonia dengan tangan besi. Di bawah pimpinannya Makedonia sangat ditakuti oleh negara-negara lain saat itu. Menurut sejarah di bawah Aleksander Agung.
Makedonia berhasil menaklukan banyak bangsa-bangsa mulai dari Yunani Persia, Babiloniam Arab, Mesir Asyura hingga India. Sayangnya sepeninggal Alexander pada 322 SM, Makedonia yang dulunya merajai Eropa harus terpecah menjadi 4 kerajaan. Saat ini Makedonia menjadi nama dari sebuah negara repulik kecil yang baru saja merdeka setelah runtuhnya Yugoslavia.
2. Persia
Jauh sebelum Negara Iran lahir, ada sebuah kerajaan masyur yang berhasil menguasai seluruh wilayah Timur Tengah bahkan hingga Eropa. Kerajaan itu adalah Persia. Di bawah pimpinan Kaisar Akhemeniyah saat itu Persia menjadi negara super yang ditakuti.
Saat itu Persia berhasil menaklukan Pakistan, Semenanjug Anatolia, Makedonia, Tracia, Afganistan, Jasirah Arab, Libya, Ethiopia, Mesir kuno hingga India Barat.
Namun kejayaan Persia tidak bertahan lama, kekaisaran ini harus runtuh akibat beberapa faktor salah satunya serangan Aleksander Agung dari Makedonia.
- Adanya konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
- Terjadinya dekandensi moral yang melanda sebagian pemimpin.
- Pasukan ghulam (budak-budak) yang dibentuk Abbas I ternyata tidak memiliki semangat perjuangan yang tinggi seperti semangat Qizilbash.
- Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana.
3. Romawi
Melanjutkan kejayaan Makedonia, Romawi menjadi kekaisaran super di Eropa dan berpusat di Kota Roma. Di masa jayanya Romawi berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Eropa bahkan hingga ke perbatasan Tiongkok (konon 21% populasi dunia takluk di bawah kekuasaan Romawi).
Salah satu bukti pengaruh mereka masih ada sampai saat ini yaitu kalender mereka yang diwariskan kepada dunia sampai sekarang. Kekaisaran ini bertahan selama 2205 tahun dan seiring berjalannya waktu kekaisaran ini terpecah menjadi Romawi Barat dan Timur.
Romawi Barat harus runtuh pada 476 M, sedangkan Romawi Timur baru runtuh pada 1453, saat Konstatinopel dikuasai oleh kekaisaran Ottoman.
4. Khalifah Abbasiyah
Dari Abad 8 hingga 13 jazirah Arab dikuasai oleh kekhalifahan Abbasiyah. Saati itu Abbasiyah menjadi negara adidaya dengan pengetahun mereka di bidang ilmu pengetahuan seperti matematika dan kimia.
Khalifah Abbasiyah sendiri terletak di Mesapotamia (Irak) tepatnya kota Baghdad. Puncak kejayaan negara ini terjadi di bawah Khalifah Harun Ar-Rasyid Rahimahullah (760-809M) serta putranya, al Ma’mun (813-833 M).
5. Mongol
Siapa yang tidak kenal Temujin alias Genghis Khan. Meskipun wilayahnya tandus bangsa Mongol dikenal sebagai bangsa penakluk yang handal. Di masa jayanya Mongol bahkan berhasil mengalahkan Tiongkok, kekaisaran yang jauh lebih tua dari Mongol pada abad ke-13.
Tidak sampai di situ Mongolia berhasil memperluas wilayahnya hingga ke Korea, Siberia, Persia bahkan sebagian wilayah Eropa Timur.
Namun sepeninggal Genghis Khan dan cucunya, Kubilai Khan Mongolia mengalami kemunduran dan harus takluk kepada Tiongkok pada aba ke-17 di bawah Dinasti Qing.
6. Ottoman
Setelah berhasil merebut Konstatinopel pada 1453, Kesultanan Ottoman ditakuti oleh banyak negara. Di bawah pimpinan Sulaiman I, Ottoman berhasil mencaplok beberapa wilayah Eropa Timur, Semenanjung Arab hingga Afrika Utara.
Namun, kejayaan Ottoman harus segera berakhir setelah kekalahannya pada Perang Dunia I pada tahun 1923. Imperium Ottoman pun bubar dan sisanya menjadi negara baru yang saat ini kita kenal sebagai Republik Turki.
7. Uni Soviet
Setelah berhasil menggulingkan kekaisaran Rusia lewat revolusi, Lahirlah Uni Soviet pada Oktober 1917. Semasa Perang Dunia II Uni Soviet menunjukan kekuatannya dan berhasil memenangkan perang.
Dengan luas wilayah yang membentang dari Eropa Timur hingga Asia Tengah, serta teknolgi pembuatan senjata yang canggih, Uni Soviet berhasil membuat Amerika Seikat ketar-ketir kala itu.
Sengitnya perang dingin dengan Amerika Serikat dan gejolak internal di dalam negara membuat Uni Soviet pecah dan negara-negara di dalamya bubar pada tahun 1991.
Post a Comment